Sudah berpuluh-puluh tahun, manusia menggunakan bahan berbahaya dan beracun (B3) dengan jumlah yang besar. Penggunaan akan barang ini untuk berbagai sektor, seperti industri, pertambangan, pertanian, dan kesehatan, dan akan berdampak buruk, apabila pengelolaannya tidak dilakukan dengan baik.

Tidak hanya mengakibatkan polusi pada lingkungan saja, tetapi dapat berdampak buruk terhadap keselamatan dan kesehatan makhluk hidup.

Apa Itu Produk B3?

Produk B3 didefiniskan sebagai digolongkan sebagai barang-barang yang di dalamnya terkandung sifat merusak. Baik langsung maupun tidak langsung terhadap lingkungan hidup dan juga memberikan bahaya bagi kesehatan manusia makhluk hidup.

Mengapa Produk B3 Berbahaya?

Sesuai dengan artinya, B3 ini berbahaya karena memiliki kandungan zat kimia yang jika digunakan secara tidak tepat akan memberikan kerugian terhadap makhluk hidup dan kerusakan terhadap lingkungan. Zat-zat kimia berbahaya tersebut berupa konsentrasi toxicity, reactivity, flammability dan corrosivity.

Jika pengelolaan B3 yang tidak ditangani dengan baik, maka dapat menimbulkan keracunan, pencemaran lingkungan, kerugian materi, dan bahkan bisa menimbulkan korban jiwa.

Apa Saja Sifat Produk B3?

Produk B3 sekarang ini sudah tak terhitung jumlah dan jenisnya, namun berikut ini beberapa sifat produk B3 yang sering dijumpai dalam kehidupan:

Apa Saja Produk B3 di Sekitar Manusia?

Pada zaman sekarang ini masyarakat telah banyak berinteraksi dengan barang-barang yang tergolong Produk B3. Dengan perkembangan teknologi dari masa ke masa, Produk B3 terus berkembang dan akan terus saling berkaitan dengan hidup manusia. Beberapa contoh produk B3 yang sering digunakan.

Baterai

Baterai memiliki kandungan berbagai logam seperti merkuri, nikel, timbal, kadmium, dan lithium. Oleh karena itu, mencemari lingkungan dan menganggu kesehatan manusia sebaiknya baterai baterai yang sudah tidak digunakan tidak dibuang di pembuangan sampah umum.

Detergen

Detergen mengandung bahan kimia seperti surfaktan, builder, filler, dan aditif. Penggunaan detergen akan mengakibatkan pencemaran air dan tanah dari pembuangan sisa detergen yang digunakan. Busa detergen tidak mudah hilang, sehingga dapat menyebabkan kontak air dan udara menjadi terbatas. Kondisi ini sangat merugikan bagi organisme di dalam air. Di dalam detergen terdapat bahan surfaktan yang dapat menyebabkan kulit menjadi kasar.

Aki Kendaraan

Di dalam air aki mengandung H2SO4 yang berbahaya. Jika mengenai kulit dapat menyebabkan gatal-gatal. Bahkan air aki dapat menyebabkan korois pada beberapa jenis logam .

Hairspray

Agar dapat mengeraskan rambut, di dalam Hairspray dicampur berupa bahan kimia berbahaya yaitu polyvinylpyrrolidone, calledpolydimethylsiloxane yang, dan pytocalcious. Namun, jika diguanakan secara berlebihan maka akan menyebabkan akar rambut menjadi lemah.

Obat Nyamuk Bakar

Meskipun sudah semakin jarang digunakan, namun pemakaian obat nyamuk bakar masih dapat dijumpai di beberapa tempat tertentu. Di dalam obat nyamuk terkandung karbonat-karbonat untuk membunuh serangga. Risiko dari penggunaan obat nyamuk ini adalah asap yang dihirup membaya serta senyawa karbonat sehingga dapat mengganggu pernapasan.

Selain barang-barang tersebut masih banyak lagi produk B3 seperti Pestisida, pembersih lantai, pengharum ruangan, lem, pembersih kaca, dan lain sebagainya.

Bagaimana Pengelolaan Produk B3?

Penggunaan produk B3 menyebabkan timbulnya Limbah B3. Untuk mengelola sampah atau limbah B3 tersebut tidak bisa dilakukan hanya dengan cara ditimbun, dibuang, atau dibakar begitu saja. Pengelolaan limbah B3 harus dilakukan dengan penanganan khusus, supaya dapat menghilangkan kadar racun dan zat-zat kimia berbahaya lainnya. Cara yang dapat digunakan adalah dengan metode fisik, metode kimia, dan metode biologi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *