Pernikahan menjadi satu hal yang sangat dinantikan oleh setiap orang. Meskipun keadaan saat ini tidak memungkinkan, namun berbeda dengan yang terjadi di Bantul. Kedua mempelai tetap melakukan pernikahan dengan konsep Eco-Friendly dan mahar APD.

Hal unik ini terjadi tepatnya pada 8 Mei 2020 di KUA Banguntapan, Bantul. Pasangan wanita bernama Novi Rahmawati Ningsih (23) berasal dari Kecamatan Panti, Kabupaten Jember, Jawa Timur sedangkan lelaki yang bernama Tunggul Pujangkoro (25), berasal Keparakan, Mergangsan, Kota Yogyakarta. 

Jalankan Protokol Kesehatan

Pernikahaan Eco-Friendly
Pakai masker dan APD lengkap (Gambar: Merdeka.com)

Kedua pengantin ini tetap melakukan pernikahan dengan konsep unik eco-friendly meskipun kondisi sedang mengalami pandemi. Tapi tenang saja, ternyata pernikahan ini dilakukan secara sederhana dan hanya melibatkan 10 orang di lokasi pernikahan.

Mereka tetap mengamankan jarak, melakukan pengecekan suhu tubuh, penggunaan hand sanitizer dan memakai masker saat acara berlangsung. Bahkan terlihat kedua mempelai menggunakan topi untuk proteksi yang lebih baik terhadap virus dan bakteri.

Mahar APD

Pernikahaan Eco-Friendly
Mahar APD (Gambar: Merdeka.com)

Tidak hanya menerapkan protokol kesehatan, pernikahaan ini sangat unik karena menggunakan mahar berupa APD. Yah benar APD atau Alat Pelindung Diri yang biasa digunakan oleh tim medis. Bukan tanpa alasan, ternyata mahar APD ini nantinya akan diberikan ke PMI Bantul sebagai wujud kepedulian terhadap tenaga medis dan meningkatkan semangat untuk melawan pandemi.

Konsep Pernikahan Eco-Friendly

Pernikahaan Eco-Friendly
Gunakan konsep pernikahaan Eco-Friendly (Gambar: Merdeka.com)

Selain keunikannya, satu hal yang patut dicontoh dari pernikahan Novi dan Tunggul ini adalah penggunaan konsep eco-friendly atau ramah lingkungan. APD yang dijadikan mahar ternyata dirancang dengan konsep ecoprint dan suasana lokasi pernikahan menggunakan konsep ecostyle.

Mungkin kita akan berpikir bahwa pernikahaan ini akan dilakukan di kantor KUA. Tapi ternyata salah, meskipun melalui KUA, ternyata pernikahaan ini dilakukan di luar ruangan tepatnya di kebun. Lokasi tersebut diubah menyerupai venue pernikahaan yang menyatu dengan alam.

Pernikahaan Eco-Friendly

Baik bangku dan beberapa alat yang digunakan juga terbuat dari bambu sehingga terasa sekali konsep eco-friendly yang mereka gunakan. Oh iya , ternyata pernikahaan ini dilakukan oleh dua pasangan. Jika yang satunya masih muda, maka pernikahaan kedua dilakukan oleh orang yang jauh lebih tua.

Dari pernikahaan ini bisa kita lihat bahwa masih banyak energi positif yang bisa disebarkan meskipun kondisi pandemi yang terus membuat khawatir. Mungkin kamu bisa meniru konsep pernikahan eco-friendly ini agar nantinya tampak unik dan bahkan tidak terlupakan


Referensi
Hipwee : Uniknya Pernikahan Eco-friendly di Masa Pandemi; Maharnya APD dan Tetap Bisa Nikah ‘di Luar KUA’!
Merdeka : Menikah di Tengah Pandemi Corona, Sejoli Ini Jadikan APD Sebagai Mahar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *