Banjir kini menjadi kasus bencana alam yang kerap terjadi di Indonesia. Bahkan, bencana tersebut saat ini sedang terjadi di Jakarta dan daerah sekitarnya. Banyak hal yang menyebabkan mengapa kejadian banjir ini bisa terjadi dan tidak kunjung usai.

Mulai dari kegiatan alam itu sendiri hingga perbuatan manusia yang merusak ekosistem. Pada dasarnya banjir yang disebabkan oleh perbuatan alam itu sendiri hampir tidak bisa kita kontrol. Contoh yang paling mudah adalah curah hujan yang tinggi.

Namun, banjir yang disebabkan manusia dan bisa dikontrol justru menjadi salah satu penyebab utama terjadinya banjir. Salah satu perbuatan manusia yang sangat mudah kita temukan adalah akibat buangan sampah secara sembarangan. Lalu, bagaimana sebenarnya sampah bisa menjadi penyebab banjir?

Permukaan Sungai Tinggi Akibat Sampah di Dasar

Sampah Penyebab Banjir
Pemandangan tidak elok terlihat di aliran Sungai Cikeruh tepatnya di bawah Jembatan Cikeruh, Kampung Sapan, Desa Tegalluar (Gambar: jabar.tribunnews.com)

Pada dasarnya, sungai merupakan jenis perairan dengan kecepatan arus yang cepat. Oleh karena itu, tumpukan sampah kecil biasanya akan mudah terbawa dan terakumulasi di laut sehingga jarangan menyebabkan banjir. Berbeda halnya ketika sampah dalam jumlah kecil yang dibuang setiap hari dan dilakukan oleh semua masyarakat sekitar sungai.

Hal tersebut bisa menyebabkan penumpukan di dasar sungai. Tumpukan sampah di sungai ini akan mengakibatkan permukaan air sungai menjadi lebih tinggi sejalan dengan jumlah sampah yang jatuh ke dasar sungai. Ketika permukaan perairan lebih tinggi dibandingkan permukaan tanah, maka luapan tersebut akan memasuki permukiman penduduk sehingga menyebabkan banjir.

Sederhananya, jika kita memasukkan batu ke dalam botol yang berisikan air penuh, maka permukaannya akan tumpah. Hal tersebut juga berlaku untuk perairan sungai. Ketika sampah menumpuk di dasar, maka permukaan air akan lebih tinggi dan tumpah ke permukiman penduduk yang lebih rendah.

Tertutupnya Aliran Akibat Tumpukan Sampah

Sampah Penyebab Banjir
Warga Desa Mekarjadi, Kecamatan Maleber, bergotong-royong membersihkan sampah yang berserakan di dasar Sungai Cimamut, Selasa (23/07/2019) (Gambar: harapanrakyat.com)

Selain luapan sungai yang tinggi, tertutupnya aliran sungai ataupun anak sungai merupakan salah satu penyebab utamanya. Tutupan itu biasanya berasal dari tumpukan sampah oleh masyarakat. Sampah dengan berat yang ringan akan mengapung di permukaan air dan bergerak menuju aliran lainnya.

Ketika sampah masuk dalam jumlah besar, maka akan terjadi penumpukan di ujung aliran sehingga dapat menutup aliran tersebut menuju aliran lainnya. Hal ini hampir sama saja dengan penumpukan sampah di dasar perairan, namun tertutupnya aliran penyebabnya bisa lebih parah karena tumpukannya tampak hingga permukaan.

Sederhananya, jika kita memasang sebuah tembok dalam suatu aliran air yang mengalir, maka aliran tersebut tidak dapat menuju aliran lainnya dan menyebar ke segala sisi. Sama halnya dengan banjir, tembok merupakan tumpukan sampah tadi dan aliran air yang terhalangi akan masuk ke permukiman warga.

Itulah hal yang menyebabkan mengapa sampah bisa menjadi penyebab banjir. Awalnya memang sedikit dan tidak masalah, namun ketika dilakukan setiap hari oleh masyarakat sekitar sungai, apa yang terjadi? Yah, dual hal yang di atas.

Sebenarnya banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Mulai dari membuang sampah pada tempatnya hingga menjualnya dengan cara yang tidak ribet. Kamu bisa gunakan aplikasi Pemol di Google Playstore untuk melakukan penjualan sampah yang kamu miliki.

Tidak perlu repot, semuanya serba online dan sampah kamu akan dijemput langsung tanpa ongkos kirim. Tinggal order, tunggu, timbang dan hasilkan uang dari sampah. Bagaimana, masih ada alasan untuk membuang sampah sembarangan di sungai? Tidak takut banjir? Yuk, cintai lingkungan mulai dari sekarang.

One Response

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *