Streaming mungkin sudah menjadi kata yang awam bagi telinga anak muda bahkan orang tua. Apalagi ketika pandemi saat ini, aktivitas tersebut mengalami peningkatan karena pembatasan aktivitas di luar rumah.

Mungkin tidak tidak pernah memikirkan bahwa ternyata aktivitas santai ini dapat memberikan efek negatif bagi lingkungan. Hal tersebut terungkap dari sebuah studi yang didukung oleh pemerintah Jerman dan dirilis pada 10 September 2020 lalu.

Aktivitas streaming menggunakan ponsel ataupun komputer biasanya memanfaatkan transmisi internet yang ada. Studi ini mengungkap bahwa aktivitas tersebut ternyata dapat menghasilkan jejak karbon yang jumlahnya tergantung dari jenis teknologi yang digunakan.

Teknologi 3G Hasilkan Jejak Karbon Terbanyak

Penggunaan teknologi serat optik ternyata cukup baik bagi lingkungan karena menghasilkan emisi CO2 lebih sedikit yakni 2 gram per jam.

Selanjutnya, teknologi transmisi data menggunakan kabel tembaga (VDSL) ternyata dapat menghasilkan emisi gas CO2 dua kali lipat dibandingkan teknologi serat optik.

Hasil lainnya menunjukkan bahwa teknologi 3G mampu menghasilkan emisi CO2 terbanyak yakni 90 gram per jam. Angka ini tentu jauh lebih besar dibandingkan teknologi yang diuji sebelumnya.

Pengujian ini dilakukan dengan menghitung jumlah karbon yang dihasilkan oleh pusat data yang nantinya akan dikirimkan kepada pengguna melalui teknologi transmisi yang ada.

Baca Juga : Punya Gawai Bekas? Begini Tips Sederhana Kurangi Limbah Gawai

Menteri Lingkungan Hidup Jerman, Svenja Schulze mengatakan bahwa studi ini bisa menjadi data yang baik bagi pembuat keputusan agar sifatnya tepat dan tidak mengancam lingkungan.

Svenja juga mengungkapkan bahwa penyediaan WiFi publik merupakan salah satu langkah terbaik karena lebih ramah terhadap iklim dibandingkan menggunajan teknologi jaringan seluler seperti 3G tadi.

Teknologi Baru Lebih Ramah Lingkungan

Studi yang diterbitkan oleh Badan Lingkungan Federal Jerman juga mengungkapkan bahwa teknologi 5G yang akan datang akan menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah yakni 5 gram per jam.

Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan teknologi 3G. Dapat dikatakan bahwa penggunaan teknolgi terbaru dapat membantu mengurangi konsumsi energi.

Studi ini juga menjelaskan bahwa pusat penyimpanan data hanya menyumbang sebagian kecil dari keseluruhan penggunaan energi.

Ahli energi dalam studi tersebut, Christian Stoll, mengungkap bahwa data tersebut masuk akal. Akan tetapi ia menambahkan bahwa penggunaan listrik yang tidak dihitung dalam studi tersebut juga mempengaruhi penggunaan energi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknologi serat optik untuk kegiatan streaming video adalah pilihan yang tepat. Kita bisa streaming dengan santai tanpa harus merasa bersalah terhadap lingkungan.


Referensi
KlikHijau : Waspada, Streaming dan Main Game Dapat Hasilkan Jejak Karbon!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *