Banyak cara atau gagasan untuk mengolah sampah yang baik dan benar. Beberapa di antaranya adalah daur ulang barang bekas dan inovasi penggunaan alat ramah lingkungan. Selain itu, ada juga yang mengadakan kongres sampah, hingga pembentukan Bank Sampah oleh masyarakat.

Bahkan, kini banyak orang yang belajar cara mengolah sampah dengan membuat pupuk kompos sampah organik. Teknik ini bertujuan untuk menjaga kelestarian dan kesuburan tanah. Bagi para petani dan pekebun tentunya mengenal istilah kompos sudah tidak asing lagi.

Apa Itu Pupuk Kompos?

Pupuk kompos merupakan jenis pupuk yang dibuat atau terbentuk dari penguraian sisa-sisa tumbuhan dan hewan dengan bantuan organisme hidup.

Apa Manfaat Pupuk Kompos?

  • Menyediakan nutrisi bagi tanaman
  • Memperbaiki struktur fisik, kimia dan biologi tanah.
  • Meningkatkan kemampuan tanah untuk menyimpan cadangan ai
  • Membuat tanah menjadi gembur sehingga cocok sebagai tempat tumbuh akar tanaman.
  • Sebagai perekat tanah berpasir sehingga tanah menjadi lebih solid.
  • Juga sebagai penggembur tanah liat agar tidak terlalu solid.
  • Dan menjadi tempat yang cocok untuk berkembang biak bagi organisme tanah.

Bagaimana Ciri-Ciri Kompos Yang Baik?

  • Memiliki bau yang sama dengan tanah
  • Berwarna coklat kehitaman,
  • Bentuknya berupa butiran gembur seperti tanah,
  • Tenggelam jika dimasukkan ke dalam air dan tidak mengubah warna air (air tetap jernih)
  • Tidak memicu tumbuhnya gulma.

Apa Saja Jenis-Jenis Pupuk Kompos?

Ada beberapa jenis pupuk kompos yang dapat digunakan sesuai dengan selera masing-masing, seperti pupuk kompos aerob, pupuk bokashi, vermikompos, pupuk organik cair.

Bagaimana Cara Membuat Pupuk Kompos?

Setiap jenis pupuk kompos memiliki cara membuat yang berbeda-beda. Namun kali ini akan dibahas salah satu di antaranya, yaitu cara membuat pupuk kompos jenis vermikompos. Pupuk kompos jenis ini memanfaatkan makroorganisme sebagai alat pengurai seperti cacing tanah Lumbricus. Setelah cacing diberi pakan berupa bahan organik, maka cacing akan menghasilkan kotoran yang disebut dengan vermikompos.

Apa Saja Bahan Yang Dibutuhkan?

  • Wadah yang terbuat dari bahan non logam untuk worm bin (tempat cacing).
  • Sampah organik dari tumbuhan seperti dedaunan, sisa sayuran, buah, dan sebagainya.
  • Cacing tanah Lumbricus sp.
  • Bubur kertas.
  • Karung goni untuk menutup wadah cacing.

Bagaimana Langkah Kerjanya?

  • Buatlah lubang pada wadah (worm bin) pada bagian dasar dan samping agar tersedia tempat sirkulasi udara.
  • Letakkan bubur kertas dibagian dasar worm bin.
  • Masukkan cacing Lumbricus sp.
  • Masukkan sampah organik dari tumbuhan ke dalam Worm bin secukupnya.
  • Tutup wadah tersebut dengan karung goni.
  • Tunggu tiga hari kemudian, kemudian buka tutup karung goni dan lihat kompos vermikompos yang terbentuk.
  • Jika sudah terbentuk vermikompos, tambahkan sampah organik dari tumbuhan lagi. ulangi langkah ke 4 berulang-ulang, sampai mendapatkan jumlah pupuk yang diinginkan.

Bagaimana Cara Menggunakan Pupuk Kompos?

Pupuk vermikompos cocok pada tanaman pertanian seperti sayur-sayuran, buah-buahan, padi, palawija, dan bunga. Bisa Untuk mendapatkan hasil yang baik, gunakan 1 kg pupuk vermikompos yang dicampur dengan 3 kg tanah. Jadi, perbandingan pupuk dan tanah adalah 1 : 3. Campuran ini dapat digunakan untuk sebidang tanah dengan luas 7 m2 – 10 m2.