Air mineral kemasan sudah sejak lama menjadi pilihan masyarakat untuk dikonsumsi. Selain memudahkan, air mineral kemasan dinilai lebih sehat dan bersih karena melalui berbagai proses. Namun, bagaimana jika sebenarnya air mineral kemasan tersebut berbahaya dikonsumsi?

Hal inilah yang sedang dibuktikan oleh seorang pria dalam video berdurasi tiga menit baru-baru ini. Video ini menunjukkan aktivitas seorang pria yang ingin membuktikan bahwa beberapa merk air mineral mengandung besi dan dapat menyalakan lampu.

Video ini cukup ramai diperbincangkan dan membuat pihak terkait seperti BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) mencoba memberi klarifikasi atas video yang ramai tersebut.

Hingga tulisan ini terbit, kami masih belum menemukan sumber video aslinya dan sudah dimuat oleh Channel Youtube lainnya dengan judul “AWAS AIR MINERAL MENGANDUNG ZAT BESI TINGGI“. Bagaimana tanggapan BPOM RI, apakah informasi ini fakta atau hanya sekedar hoax?

BPOM RI Klarifikasi Video Air Mineral Berbahaya

Gambar: Youtube “AWAS AIR MINERAL MENGANDUNG ZAT BESI TINGGI

Jawabannya adalah hoax. Namun sebelumnya, video tersebut menerangkan bahwa uji dilakukan terhadap beberapa jenis air mineral dan juga air demineral.

Air demineral bermerk tersebut ketika dimasukkan sebuah colokan listrik, maka lampu tidak menyala. Namun berbeda dengan air mineral dengan merk lainnya, ketika colokan listrik dimasukkan, maka lampu menyala.

Pria tersebut mengkalaim bahwa air mineral mengandung besi sehingga dapat menghantarkan listrik dan menyebabkan lampu hidup. Ia juga menggunakan alat pengukur kandungan besi dan memperlihatkan bahwa air mineral menjadi keruh setelah alat dimasukkan selama satu menit.

Ia juga menambahkan bahwa semua jenis air mineral telah diuji dan hanya 4 jenis yang layak dikonsumsi. Menanggapi video tersebut, BPOM RI memberikan klarifikasi melalui akun Instagram.

https://www.instagram.com/p/CCJK7M-lp4S/

Pihaknya menerangkan bahwa penyebab lampu bisa menyala karena mineral yang terkandung dalam air tersebut dapat menjadi penghantar listrik. Kandungan mineral dalam air kemasan tentu sudah dalam batas wajar sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian No. 78/M-IND/Per/11/2016.

Kementerian Kesehatan juga sudah mengatur standar kandungan zat besi pada air mineral dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 492/Menkes/Per/IV/2010.

“Badan POM melakukan penilaian terhadap keamanan, mutu, dan gizi produk pangan sebelum diedarkan di wilayah Indonesia, termasuk kandungan cemaran sesuai standar keamanan dan mutu produk pangan yang telah ditetapkan,” tulis BPOM dalam situs resminya (2/7) lalu.

Masyarakat diminta untuk tidak terpengaruh terhadap isu yang telah beredar ini. Berbagai merk air mineral kemasan telah diuji dengan berbagai proses ketat di laboratorium sehingga bisa dipasarkan bahkan beroperasi sudah sangat lama.

Jadi, video ini hanya hoax belaka karena pengujiannya masih terbatas. Selain itu, narasi yang menyebutkan air mineral berbahaya juga hoax karena BPOM RI sendiri memberikan izin untuk mengedarkan produk ketika kandungannya masih dalam batas wajar.

Bagaimana, masih tetap mengkonsumsi air mineral kemasan bukan? Tapi perlu diingat, botol plastik bekasnya jangan dibuang sembarangan yah. Simpan atau gunakan sebagai bahan untuk Kreasi DIY.

Mau lebih untung? Coba pakai Pemol – Pilah Sampahmu! Aplikasi ini memungkinkan kamu untuk menjual kumpulan sampah daur ulang seperti botol plastik bekas air mineral tadi. Daripada terbuang, kamu bisa menjualnya dengan aplikasi Pemol. Penasaran, yuk coba sekarang juga.


Referensi
Viva : Heboh Air Mineral Kemasan Bahaya Dikonsumsi, BPOM Beri Penjelasan
Detik : Viral Air Mineral Tinggi Zat Besi Bisa ‘Nyetrum’, Ini Klarifikasi BPOM
Instagram : BPOM RI

Gambar : Unsplash @manuschwendener

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *