Permintaan barang metal (logam, hasil tambang) diperkirakan akan naik sepuluh kali lipat untuk sepuluh tahun mendatang di Indonesia. Padahal proses pertambangan dan pengolahan metal memakai 7-8% pasokan energi di bumi dan berdampak negatif terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, emisi metal berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan pupuk fosfat.

Usaha untu mendaur ulang metal memerlukan energi yang relatif lebih sedikit dibanding proses produksi pertambangan primer. Selain itu, dengan mendaur ulang bahan metal akan mampu mengurangi eksploitasi bijih metal berkualitas rendah dan menghemat metal yang berkualitas lebih tinggi.

Namun, upaya untuk mendaur bahan metal ternyata sangat rumit. Contohnya, produk HP membutuhkan lebih dari 40 elemen metal seperti tembaga, platinum, perak, emas, paladium, dan lain sebagainya. Dengan demikian daur ulang barang metal memerlukan teknik dan pendekatan yang lebih canggih.

Apa Itu Daur Ulang Metal?

Daur ulang metal termasuk barang logam dan barang tambang, mengacu pada pengumpulan berbagai metal secara sistematis setelah dipakai kemudian menyortirnya sesuai dengan jenis dan kualitas bahan metal tersebut. Untuk mendaur ulang bahan metal dilakukan dengan beberpa tahap yang meliputi pengolahan, pemurnian dan akhirnya membuat produk baru dengan menggunakan hasil daur ulang terbut.

Logam merupakan bahan metal yang dapat didaur ulang lagi berkali-kali tanpa mengubah sifat-sifatnya. Sedangkan bahan metal yang paling banyak di daur ulang adalah bahan berupa baja. Logam yang sering didaur ulang antara lain aluminium, tembaga, perak, kuningan, dan emas.

Mengapa Harus Mendaur Ulang Metal?

Banyak alasan untuk mendaur ulang metal. Logam sebagai bahan yang bisa didaur ulang secara terus menerus dapat memotivasi orang untuk mengumpulkannya untuk dijual kembali ke pemulung, pengulak bahan logam, atau Bank Sampah. Dengan demikian alasan finansial mendukung untuk melakukan daur ulang bahan metal.

Daur ulang logam dapat menjaga stabilitas dan kelestarian sumber daya alam. Selain itu dengan mendaur ulang membutuhkan energi yang lebih kecil dibandingkan untuk diproses pembuatan dengan bahan baku yang baru.

Daur ulang logam membutuhkan teknis yang rumit, sehingga memerlukan keahliah, keterampilan, dan teknologi yang memadai. Dengan demikian daur ulang ini dapat membuka lapangan pekerjaan baru.

Apa Saja Jenis Metal yang Dapat Daur Ulang?

Umumnya segala jenis metal dapat didaur ulang. Namun sesuai kondisi saat ini, penggunaan barang logam lebih banyak dibandingkan bahan lainnya. Barang-barang logam seperti besi, aluminium, tembaga, timbal, seng, dan timah paling sering didaur ulang. Namun tidak kalah juga dengan logam mulia seperti emas, platinum, perak, iridium, dan paladium dapat didaur ulang sehingga mendapatkan produk baru yang bermanfaat.

Bagaimana Cara Mendaur Ulang Metal?

Untuk mendaur ulang bahan metal seperti logam, dibutuhkan tahapan-tahapan tertentu, yaitu:

1. Pengumbulan (Collection)

Barang-barang bekas yang hendak didaur ulang dikumpulkan terlebih dahulu. Biasa pengumpulan barang-barang bekas ini dilakukan oleh Penampungan Barang Bekas, TPA, atau Bank Sampah.

2. Pemisahan (Sortation)

Dalam pemisahan logam saat ini dilakukan dengan alat daur ulang otomatis dengan magnet sensor. Magnet sessor ini berguna untuk membantu pemisahan material. Selain itu cara ini juga dapat memperbaiki nilai material, karena dapat memisahkan logam bersih dan logam yang kotor. Inti dari pemisahan ini adalah memilih material yang berdasarkan jenisnya.

3. Pengolahan

Untuk memudahkan proses daur ulang lebih lanjut, material-material dipotong-potong dengan ukuran yang lebih kecil, atau dibentuk agar mudah dalam proses peleburan selanjutan.

4. Peleburan

Peleburan merupakan proses melelehkan logam bekas pada tungku besar dengan suhu leleh yang sesuai dengan jenis materialnya. Lamanaya proses peleburan ini dipengaruhi oleh ukuran tungku, suhu dan volume material.

5. Pemurnian

Pemurnian merupakan suatu cara untuk memastikan kualitas produk yang didaur ulang. Banyak metode yang digunakan untuk melakukan pemurnian, tapi yang paling sering digunakan adalah metode elektrolisis.

6. Pemadatan

Logam cair akan didinginkan sehingga menjadi padat. Dalam tahap pemadatan ini, logam akan dibuat dalam bentuk tertentu agar mudah untuk dibuat barang produksi dari logam.

Setelah dipadatkan, logam sudah siap digunakan. Logam tersebut kemudian didistribusikan ke berbagai pabrik yang membutuhkan logam sebagai bahan baku untuk menciptakan produk baru. Daur ulang metal merupakan salah satu peluang bisnis yang menguntungkan. Anda pun dapat memulai sebuah usaha mandiri dengan mendaur ulang barang metal.

Memang tidak mudah dan membutuhkan proses untuk dapat berbisnis seperti ini. Anda perlu mengetahui tantangan industri daur ulang logam, menguasai teknologi daur ulang, dan mengerti hukum dan peraturan daur ulang logam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *