Selama pandemi, berbagai pihak tetap berupaya untuk menjaga lingkungan dengan mengurangi produksi sampah. Meskipun demikian, kita telah melihat bahwa permintaan produksi masker, sarung tangna dan APD (Alat Pelindung Diri) lainnya terus meningkat.

Hal ini tentu membuat peningkatan sampah yang berpotensi sebagai B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Tidak hanya sampah APD, informasi baru datang dari Global E-Waste Statistic Partnership (GESP) yang merupakan organisasi di bawah Persatuan Bangsa Bangsa (PBB).

Pihaknya mengeluarkan laporan mengenai statistik sampah elektronik secara global. Laporan ini dirilis pada Juni 2020 lalu dan memperlihatkan adanya peningkatan sampah elektronik hingga 21% dalam 5 tahun terakhir ini.

Laporan ini memperlihatkan fakta bahwa Asia menjadi penyumbang sampah elektronik terbesar pada tahun 2019 yakni sekitar 24,9 metrik ton. Selanjutnya diikuti dengan Amerika sebesar 13,1 metrik ton, Eropa sekitar 12 metrik ton, Afrika sekitar 2,9 metrik ton dan terakhir Oseania sekitar 0,7 metrik ton.

Baca Juga : 5 Potret Miris Hewan Terkena Dampak Sampah Plastik Manusia

Peningkatan ini tentu saja diakibatkan oleh peningkatan penggunaan elektronik. GESP juga melaporkan bahwa hanya sekitar 17,4% sampah elektronik yang didaur ulang dan dikumpulkan dari total keseluruhan. Sedangkan sisanya masih belum diketahui peruntukannya.

GESP membagi kategori sampah elektronik menjadi enam kelompok seperti berikut ini :

Minimnya pengetahuan masyarakat tentang sampah elektronik membuat Pemol – Pilah Sampahmu! menghadirkan kategori Sampah Elektronik yang bisa dijual dan dijadikan uang.

Meskipun masih baru merilis kategori tersebut, Pemol hanya menerima beberapa jenis sampah elektronik seperti CPU, monitor, UPS, kaset, mesin CD, TV, AC, kipas angin, mesin cuci, HP dan lainnya.

Mau coba jual sampah elektronik? Coba gunakan aplikasi Pemol – Pilah Sampahmu! yang bisa kamu unduh langsung di Google Playstore. Cukup pilah sampah elektroniknya, order melalui aplikasi, tunggu hingga Mitra Pemol datang dan terima uang hasil penjualannya.

Kamu juga bisa menabung hasil penjualan dalam bentuk PemolPay. Nikmati berbagai layanan Digital Produk dengan pembayaran PemolPay mulai dari pulsa, tagihan, listrik, BPJS dan lainnya.

Ingat, sampah elektronik mengandung senyawa berbahaya yang mengancam kesehatan. Daripada ditumpuk dan dibuang begitu saja, mendingan langsung dijual saja. Peduli lingkungan itu mudah, mulai dengan menggunakan aplikasi Pemol.


Referensi
Republika : Sampah Elektronik Global Terus Naik dalam Lima Tahun
Gambar : Unsplash @www_erzetich_com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *