Olahraga Pakai Masker Berbahaya
Ilustrasi olahraga (Gambar: Unsplash @bruno_nascimento)

Kondisi New Normal kini menjadi alasan beberapa orang untuk melakukan kegiatan di luar rumah. Salah satu kegiatan baik yang dapat dilakukan adalah berolahraga. Namun, bagaimana jika olahraga dibarengin dengan pencegahan Covid-19 yang diwajibkan pakai masker? Apakah berbahaya?

Hal ini memang cukup sering kita lihat mengingat saat berolahraga mungkin kita akan bertemu orang lain. Saat berolahragapun, orang akan mengeluarkan keringat dan dikhawatirkan dapat terciprat ke tubuh kita.

Berolahraga juga memompa kinerja paru dan jantung sehingga napas menjadi lebih cepat. Inilah yang ditakutkan ketika berolahraga, sehingga orang-orang lebih memilih memakai masker saat berolahraga.

Beberapa informasi yang beredar menyebutkan bahwa olahraga pakai masker itu biasa saja. Namun informasi lain juga menyebutkan bahwa bisa berbahaya bahkan menyebabkan kematian. Lalu bagaimana faktanya?

Olahraga Pakai Masker Berbahaya?

Jawabannya adalah fakta. Jadi, pakai masker saat olahraga sebenarnya berbahaya. Namun perlu diketahui bahwa olahraga menggunakan masker juga bisa saja tidak berbahaya itu fakta. Yuk simak penjelasannya.

Dilansir dari Lifstyle Kompas (5/6) lalu, Telemedicine Consultant SehatQ, dr. Rahmita Kusuma Dewi mengatakan bahwa berolahraga sambil menggunakan masker sebenarnya boleh saja, selama olahraga yang dilakukan bukanlah olahraga berat atau hanya olahraga intensitas rendah.

Jadi sebenarnya bisa saja menggunakan masker asalkan jarak yang ditempuh tidak terlalu jauh dan hanya sekedar jalan cepat saja, tidak berlari. Namun yang berbahaya adalah ketika olahraga dengan intensitas yang berat.

Menurut dr. Rahmita, jogging atau lari sambil memakai masker berisiko menyebabkan terjadinya pneumothorax atau kolaps paru. Apa itu kolaps paru?

Baca Juga : Starter Pack Saat Aktivitas di Luar Selama New Normal

Dilansir dari Alodokter, pneumothorax adalah istilah medis untuk terkumpulnya udara pada rongga pleura, yaitu rongga tipis yang dibatasi dua selaput pleura di antara paru-paru dan dinding dada.

Udara yang terkumpul pada rongga pleura dapat terjadi akibat adanya celah yang terbentuk akibat cedera pada dinding dada atau robekan pada jaringan paru-paru. Akibatnya, udara tersebut dapat menekan paru-paru dan membuat paru-paru menjadi mengempis (kolaps).

Gejala yang dirasakan berupa sesak napas, nyeri dada, keringat dingin, kulit biru, jantung berdebar, batuk dan lemas.

Bahkan yang lebih buruknya adalah kasus meninggal yang dialami dua orang remaja di Tiongkok. Mereka diduga meninggal karena kekurangan oksigen saat olahraga. Keduanya ternyata menggunakan masker saat lari keliling lapangan sekolah.

Lalu Bagaimana Cara Olahraga yang Benar?

Olahraga yang benar saat pandemi ini adalah dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti :

Itulah fakta dan hoax seputar pakai makser saat berolahraga. Kedua persepsi yang ada di masyarakat itu sebenarnya fakta. Kesimpulannya, kamu tetap bisa menggunakan masker namun dengan intensitas olahraga yang ringan.

Tapi, hindari penggunaan masker jika intensitas olahraga yang dilakukan terbilang berat. Olahraga bukan satu-satunya cara mencegah penularan Covid-19. Selalu imbangi dengan menjaga kebersihan, istirahat yang cukup dan asupan gizi yang baik.

Jika memang sangat diinginkan, olahraga pun bisa dilakukan di rumah tanpa berinteraksi dengan orang lain.


Referensi
Kompas : Berbahayakah Olahraga Pakai Masker untuk Cegah Penularan Covid-19?
Alodokter : Pneumothorax

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *